Perusahaan penyedia bahan peledak dan jasa peledakan yang berbasis di Afrika Selatan, BME, telah melakukan langkah signifikan lainnya dalam strategi globalisasinya melalui penandatanganan perusahaan patungan baru-baru ini dengan perusahaan terkemuka Indonesia.
Anak perusahaan divisi pertambangan Omnia Holdings, BME, telah menandatangani Conditional Sale and Purchase of Shares Agreement dengan PT Multi Nitrotama Kimia (MNK), pemimpin pasar Indonesia dalam penyediaan bahan peledak dan jasa peledakan. Perusahaan patungan yang diberi nama PT Kemitraan MNK BME menggabungkan teknologi, produk, dan solusi inovatif BME dengan jaringan bisnis, pengalaman, dan sumber daya lokal MNK. Perusahaan patungan ini menawarkan jasa peledakan terintegrasi dengan rangkaian produk dan layanan komprehensif untuk tambang permukaan dan bawah tanah.
Menurut Ralf Hennecke, Managing Director BME, PT Kemitraan MNK BME menandai perubahan besar dalam pertumbuhan internasional BME. Ini akan memungkinkan pelebaran bisnis dengan memasukkan kontrak jasa peledakan MNK saat ini, yang akan dialihkan ke PT Kemitraan MNK BME secara bertahap.
"BME di masa depan akan memiliki akses pasar yang lebih cepat, diversifikasi yang lebih besar, dan akan berada di posisi yang baik sebagai pemain utama di pasar Indonesia dan Asia yang berkembang," kata Hennecke.
Business Manager BME di Indonesia, Agusman, menyoroti sinergi antara BME dan MNK memposisikan perusahaan-perusahaan itu dengan baik untuk meningkatkan pangsa pasar bersama-sama. Inovasi BME mencakup sistem inisiasi elektronik AXXIS dan alat peledakan digital lainnya, rangkaian bahan peledak berbasis emulsi khusus, dan penggunaan minyak bekas sebagai agen bahan bakar dalam emulsinya. Sedangkan MNK, memiliki hubungan yang kuat dengan perusahaan pertambangan besar di Indonesia dan rekam jejak lebih dari 30 tahun sebagai produsen ammonium nitrat terkemuka.
"Kami telah secara aktif memasok produk bahan peledak dan aksesorisnya di Indonesia selama lebih dari satu dekade dan mulai bermitra dengan MNK pada tahun 2019 pada proyek salah satu tambang terbesar di Indonesia," kata Agusman. "Ini merupakan kolaborasi yang sangat sukses, mengarahkan kami pada penggunaan truk bahan peledak (MMU) dan pabrik pembuatan emulsi kami di luar Afrika."
Dalam proyek ini, kata dia, BME menjadi perusahaan penyedia jasa peledakan multinasional pertama yang menerima PENGHARGAAN UTAMA untuk penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik (Good Mining Practices) dalam kategori Usaha Jasa Pertambangan sub-bidang Jasa Peledakan oleh pemerintah Indonesia. Pengakuan seperti inilah yang membuat kami memutuskan untuk membentuk perusahaan patungan dengan MNK dan pengakuan ini juga menunjukkan potensi masa depan dari usaha tersebut, jelasnya.
"Dengan membawa teknologi kelas dunia seperti rangkaian solusi digital Blast Alliance, MMU, pabrik pembuat emulsi, dan pengembangan produk inovatif lainnya, kami berharap dapat berbagi pengetahuan dan keterampilan di Indonesia," katanya.
Perusahaan patungan ini diharapkan memiliki dampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja dan fokus pada standar keselamatan dan keunggulan operasional tertinggi.
Perusahaan patungan ini sejalan dengan strategi ekspansi global Omnia Holdings, kata Seelan Gobalsamy, Group Chief Executive Officer Omnia Holdings. "Ini merupakan pelaksanaan lebih lanjut dari strategi kami untuk mencari pertumbuhan di pasar baru melalui akuisisi dan kemitraan," kata Gobalsamy.
Menurut Direktur Utama MNK, Ratno Paskalis Hendrawan, MNK berada dalam posisi yang kuat untuk tumbuh sebagai perusahaan penyedia bahan peledak dan jasa peledakan terkemuka di Indonesia.
"Secara budaya, kami yakin bahwa kedua perusahaan ini cocok, setelah mengembangkan hubungan yang baik selama kerjasama pada proyek salah satu tambang terbesar di Indonesia," kata Hendrawan. "Kami sangat antusias untuk memperluas kemitraan ini dan berharap akan ada transfer pengetahuan dan teknologi, yang pada gilirannya akan meningkatkan kemampuan tim jasa peledakan, untuk menjangkau basis pelanggan yang lebih luas dan meningkatkan nilai bagi semua pemangku kepentingan."
Agusman mengatakan bahwa Indonesia memiliki masa depan yang cerah sebagai negara pertambangan. Hal ini menciptakan platform yang menarik untuk pertumbuhan bisnis PT Kemitraan MNK BME. Sumber daya mineral yang kemungkinan akan diminati selama beberapa dekade ke depan, seperti emas, tembaga, aluminium, nikel, timah, bauksit, dan batu bara, menjadi dasar yang baik untuk kemitraan ini.
Sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap industri pertambangan di Indonesia, MNK|BME berpartisipasi sebagai Gold Sponsor pada konferensi IBES (Indonesia Blasting Engineers Society) yang diadakan pada tanggal 14-15 Juni 2023 di Bandung. Acara ini fokus pada praktek kegiatan peledakan yang aman, efektif, dan optimal di Indonesia dengan tema ‘Meningkatkan Profit Melalui Teknologi Peledakan Baru’.
Pada konferensi tersebut, Senior Product Manager BME International untuk Teknologi Emulsi, Dr Rakhi Pathak akan mempresentasikan makalah teknis berjudul ‘Kemajuan Teknologi Dual Salt Emulsion: Meningkatkan Stabilitas dan Kinerja’ dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para delegasi.
Anak perusahaan Omnia Holdings, BME, telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan PT Multi Nitrotama Kimia (MNK). Dalam gambar, duduk (kiri ke kanan): Ratno Paskalis Hendrawan, Direktur Utama MNK; Seelan Gobalsamy, Group CEO Omnia Holdings. Berdiri (kiri ke kanan): Parluhutan Sinambela, Direktur Keuangan MNK; Ralf Hennecke, MD BME; Bayu Andhikajaya, GM Operasi dan Penjualan MNK; Agusman, Manajer Bisnis BME di Indonesia.